Cinta memanggilku
Satu nafas terhembus adalah kata
Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa di cintai
Tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
Dengan hidupmu, dengan hidupmu
Telah lama kupendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
Bahagia untukku
Bahagia untukku
Ku ingin kau tahu
Diriku di sini menanti dirimu
Meski ku tunggu
Hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini
Bahagia untuk sekejap saja
Saatnya ku berkata
Mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua
Ku yakin inilah waktunya
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Dan mungkin bila nanti
Kita kan bertemu lagi¡
Satu pintaku jangan
Kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin
Saat semua di sini¡
Dan bila hatimu termenung
Bangun dari mimpi si mimpimu
Membuka hatimu yang dulu
Cerita saat bersamaku
Tak usah kau tanyakan lagi
Simpan saja untukmu sendiri
Semua sayang kau cari
Semua rasa yang kau beri
Suatu hari terjadi kecelakaan sepeda motor di depan rumah Dokter Michael, yang sangat terkenal karena ahli menyembuhkan.
Orang yang terjatuh dari sepeda motor itu ditolong oleh seorang Polisi. Lalu terjadilah dialog:
Polisi: “Wah… untung bapak jatuh tepat di depan rumah Dokter Michael yang terkenal itu, jadi saya tidak perlu repot-repot membawa bapak ke rumah sakit. Sebentar ya Pak! saya panggilkan Dokter Michael…”
Lalu orang yang terjatuh dari sepeda motor itu berkata pada Pak Polisi…
Orang: “Wah… lebih beruntung lagi bapak polisi, tidak perlu repot-repot memanggil Dokter Michael, karena saya sendiri adalah Dokter Michael…”
Polisi: “!!!???”
Seorang pria yang sangat gemuk pergi ke dokter untuk konsultasi mengenai program diet.
Dokter: “Anda harus sungguh-sungguh disiplin dalam menjaga makanan Anda.”
Pria: “Baik, Dok!”
Dokter: “Sekarang Anda hanya boleh makan tiga lembar daun selada, sepotong roti panggang, segelas sari jeruk dan sebuah tomat.”
Pria: “Semua itu harus saya habiskan sebelum atau sesudah makan, Dok?”
Suatu hari, seorang pasien datang menemui dokter dan berkata, “Dokter, saya ingin menjalani operasi cangkok hati, cangkok ginjal, cangkok jantung, cangkok mata, cangkok limpa dan lain-lain…!”
“Eh… sebentar… sebentar, kenapa anda tiba-tiba merasa ingin mengoperasi itu semua…!?”
“Karena bos saya bilang kalau saya masih mau terus kerja di kantor saya, maka diri saya harus ditata ulang…!”, jawab pasien dengan polosnyaSeorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji, “Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”
Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”
“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.
“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.
“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.
“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.
Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini ”.
Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya. Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang ustad pun berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini……
Kejadiannya di salah sebuah sekolah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan: Lisa, yang anggun dan cantik, keluar dari halaman sekolah. Berjalan kaki. Tidak lama kemudian sebuah mobil sedan warna merah tampak menyusul. Di belakang setir tampak seorang priya setengah baya, memakai safari abu-abu, dan memakai kacamata hitam.
"Naik sini, deh ... Kok jalan kaki, Dik," kepada Lisa dengan nada membujuk ...
Tapi Si Lisa seperti tak peduli, jalan terus, dan kemudian mencegat bis kota.
Esok harinya adegan yang sama terjadi, ketika sekolah usai. Si Lisa berjalan, dan mobil sedan merah yang rupanya sudah menunggu itu, menyusul. Kembali si pria setengah baya membuka kaca jendela, dan membujuk Lisa masuk.
"Naik sini, deh, ada minuman di mobil, lho ..."
Tapi kembali Lisa diam, dan jalan terus. Kejadian ini berulang sampai tiga kali. Karena ingin tahu, seorang temannya, mendatangi Lisa dan bertanya apakah Lisa kenal oom-oom berbaju safari dalam mobil sedan merah itu.
Jawab Lisa: "Tentu, dong. Itu ‘kan bokap gua."
"Lho diajak bokap naik mobil kok nggak mau? Emangnya lu marahan ama bokap lu?"
Lisa: "Ah, marahan sih nggak. Cuma gua ogah naik mobil Timor.
jika batu ini basah - cuaca hujan
jika batu ini bergoyang - cuaca berangin
jika batu ini panas - cuaca cerah/panas
jika batu ini dingin - cuaca berawan
jika batu ini putih - cuaca bersalju
jika batu ini biru - cuaca dingin
jika batu ini hilang - TORNADO!!!
sumpah deh, BMG nggak bakalan laku di negara ini.
Alloh maha pencipta
Manusia sebenarnya tidak pernah mencipta,
sebab apapun proses rekayasa genetika bahkan klonning
yang dilakukannya,
semua tunduk kepada sebuah keteraturan yang hingga
kini menjadi misteri tak terpecahkan.
Hingga saat ini para ahli tetap ternganga tak habis pikir
ketika mengetahui sedemikian rumitnya DNA manusia.
Tetapi semua itu sangat teratur,
harmonis dan menyimpan bermilyar informasi kode genetik.
Pernahkah para ahli itu membuat satu buah DNA sejak dari
sama sekali tidak ada ? Jawabnya adalah tidak.
Jadi siapakah yang menciptakan DNA yang maha canggih dan rumit itu ?
Alamkah ? Hukum kebetulankah ?
Tentu harus ada sebuah kecerdasan yang jauh-jauh
melebihi kecerdasan manusia,
tidak sekedar alam atau faktor kebetulan.
Yang bisa dikerjakan manusia hanyalah merekayasa,
merubah di sana sini tapi tidak pernah menciptakannya,
betul tidak ?
Kalau anda bisa merubah-rubah screen saver atau
wallpaper yang ada pada layar komputer anda,
apakah anda langsung mereasa bahwa anda adalah seorang
yang menciptakan teknologi komputer ?
Tentu anda akan ditertawakan oleh semua orang yang
mengerti komputer bukan ?
Sebab merubah-rubah keduanya sama sekali tidak ada
kaitannya dengan menemukan dan memproduksi komputer.
Sebab komputer yang ada di hadapan anda itu merupakan
sebuah maha karya jutaan manusia yang
bekerjasama melalui proses yang tidak pernah berhenti
sepanjang abad 20 ini.
Anda tidak bisa mengatakan bahwa komputer itu ada karena
faktor alam atua kebetulan ada badai listrik lalu
tiba-tiba jadilah komputer.
Rekayasa genetika yang dibuat manusia tidak lebih dari
kegiatan mengutak-atik screen saver dan
wallpaper pada layar komputer,
sama sekali bukan membuat komputer atau menciptakannya.
Sebab hal itu jauh lebih rumit dan
seorang user seperti kita ini tentu tidak mungkin bisa
menciptakan komputer bukan ?
Apalagi bila yang diutak-atik adalah DNA manusia,
bagaimana mungkin tiba-tiba kita merasa telah berhasil
menciptakan manusia ? Lalu yang membuat DNA itu siapa ?
Manusiakah ?
Lebih jauh lagi kalau anda perhatikan sel sperma yang
dilihat dengan mikroskop mejadi jutaan kali lebih besar,
ternyata anatominya sedemikian rumit dan tak pernah
terbayangkan otak manusia sebelumnya.
Pernahkah ada manusia yang menciptakan dengan tangan
dan otaknya sebuah sel sperma ? Bahkan sperma makhluk paling
sederhana sekalipun ? Jawabnya tidak ada.
Tak seorang pun sampai akhirnya sejarah dunia ini ada
manusia yang bisa membuat sebuah sel sperma.